Postingan

REKAYASA LALULINTAS V ( STUDI EMPIRIS )

STUDI EMPIRIS Studi empiris adalah studi yang dilaukan berdasarkan data-data eksperimen hasil pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan bukan teoritis dan spesikulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Berikut ini akan dijelaskan kajian empiris tingkat kecelakaan lalu lintas. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam  mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya  memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai bagian dari  sistem transportasi nasional, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,  kesejahteraan, ketertiban berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka  mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah serta akuntabilitas penyele

REKAYASA LALULINTAS IV ( KECEPATAN KEPADATAN ARUS LALULINTAS )

KECEPATAN KEPADATAN ARUS LALU LINTAS Arus Lalu Lintas Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, Bina Marga, 1997) mendefinisikan ruas jalan perkotaan sebagai ruas jalan yang memiliki pengembangan permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Termasuk jalan di dekat pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa , maupun   jalan di daerah perkotaan dengan penduduk  kurang dari 100.000 jiwa dengan perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut : Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) Jalan empat lajur dua arah a. Tak terbagi (tanpa median) (4/2 UD) b. Terbagi (dengan median) (4/2 D) Jalan enam lajur dua arah terbagi (6/2 D) Jalan satu arah (1/1) (Alamsyah, A.A,  2008)   Karakteristik  lalu  lintas  menyatakan  ukuran  kuantitas  yang menerangkan kondisi yang dinilai oleh pembina jalan. Karakteristik lalu

REKAYASA LALULINTAS VIII ( METODE PENGUMPULAN DATA )

1 Metode Survey Lalu-Lintas Arus dan Kapasitas Ruas dan Simpang Bersinyal Arus Jenuh di Simpang Bersinyal Kecepatan Setempat Kecepatan Perjalanan/Gerak Durasi Parkir 2  Survey Lalu-Lintas??? Bagian dari studi transportasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian dianalisis baik untuk keperluan pengambilan keputusan pada tingkat perencanaan, perancangan maupun evaluasi. 3  Unsur Penting Survey LL Tujuan Metode Surveyor Peralatan 4  Tujuan Survey LL Harus sesuai dengan tujuan studi transportasi. Harus dinyatakan dengan jelas karena berkaitan erat dengan metode. Harus memperhatikan WAKTU dan LOKASI. 5  Metode Survey LL Harus sesuai dengan tujuan survey. Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan teknologi, kondisi lokasi dll. Mempertimbangkan keterbatasan biaya, waktu dan personil. 6  Surveyor Kualifikasinya (usia, pendidikan, jenis kelamin, kepribadian, kondisi fisik dll) harus sesuai dengan kara

REKAYASA LALULINTAS VII ( METODE SURVEI LALULINTAS )

 - Metode persiapan lalu lintas.  Lintas Ahadi  21 January 2011  Jalan Raya, transportasi  No Comments Tujuan dari pelaksanaan survei lalu lintas itu sendiri antara lain untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi lalulintas dan perubahannya dari waktu ke waktu. Survei lalulintas dibagi lagi kedalam parameter yang spesifik tergantung dari kebutuhan,sehingga didapatkan data lalulintas yang detail. Macam – macam survei lalulintas antara lain : 1.      Survei volume lalulintas 2.      Survei kecepatan 3.      Survei jumlah kendaraan yang parkir 4.      Survei berat kendaraan 5.      Survei konsumsi dan emisi bahan bakar picture form: ticmetro.com Dalam hal ini akan dijelaskan persiapan dalam pelaksanaan survei volume lalulintas. Sebelum melakukan survei terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah mendapatkan petunjuk tentang survei yang akan dilakukan.  Hal ini akan mempermudah pengisian formulir surve

REKAYASA LALULINTAS VI ( TRAFFIK SIGNAL )

Lampu Lalu Lintas (Traffic Signal) LAMPU LALU LINTAS ( TRAFFIC SIGNAL) Lampu lalu lintas secara sederhana dapat diterangkan sebagai lampu yang berada pada kanan kiri pendekat dari simpang berupa tiang dengan tiga buah lampu yang berderet dari atas ke bawah dengan warna merah pada deret paling atas kemudian kuning dan hijau yang paling bawah. Pemasangan lampu lalu-lintas merupakan suatu upaya pengaturan simpang yang mengacu pada pertimbangan : Tundaan dari arah minor ³ 30 detik selama delapan jam dalam sehari. Arus kendaraan dari masing-masing lengan ³ 750 kendaraan / jam selama delapan jam dalam sehari. Arus pejalan kaki dari masing-masing lengan ³ 175 orang / jam selama delapan jam dalam sehari. Angka kecelakaan ³ 5 kejadian/tahun. Apabila persyaratan tersebut tidak dipenuhi maka pemasangan lampu lalu-lintas menjadi tidak layak dan jika dipaksakan maka : Terjadi pemborosan karena biaya pengadaannya cukup mahal. Timbul tundaan yang tidak perlu pada jalan utama. Menimbulka

REKAYASA LALULINTAS III ( KARAKTERISTIK LALULINTAS )

KARAKTERISTIK LALU LINTAS A.     Karakteristik Utama Lalu-lintas Terdapat 3 (tiga) karakteristik utama dari lalu-lintas, yaitu: arus, kecepatan dan konsentrasi (Daniel L dan Mathew J.H, 1975). Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada suatu ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan lajur. Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau smp/waktu Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan idividu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi atau kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun waktunya, oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku ar

REKAYASA LALULINTAS II ( LINGKUP BAHASAN REKAYASA LALULINTAS ) semester XI

LINGKUP BAHASAN REKAYASA LALU LINTAS Konsep dan Analisa Rekayasa Lalu Lintas Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali 3 komponen yaitu jalan, kendaraan dan pelaku perjalanan. Mengenali masalah lalu lintas yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas dan karakteristik pelaku perjalanan. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan geometrik, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu. Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan perioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya. Definisi Rekayasa lalu li